:::: MENU ::::

Kamis, 25 Februari 2016


            Hai, ini post pertama gua. Disini gua akan menceritakan sedikit tentang “Yukk Mikir” dan tentunya gua hehehe. Nama gua Haru, yapp itu bukan nama asli. Mungkin sedikit “Alay” ketika gua bilang nama itu pemberian seseorang yang spesial yang tentunya lu tau “Apa” yang gua maksud. Namun justru gua ngerasa nyaman karena pemberian ini bukanlah hal yang sepele. Nama panggilan yang mempunyai artian dalam baginya, dan inilah bentuk penghargaan gua ke dia. Dan gua akan ngepost rutin dua kali seminggu, dan kalian bisa saksikan itu di hari senin dan kamis. Mungkin kalo gua ngebet banget gua akan nambahin ekstra post.

Gaya Bahasa, menurut gua Blog adalah sarana menuangkan apa yang ada di pikiran lu yang mungkin ga bisa kalo lu sampein ke orang lain. Blog itu termasuk dalam Social Media dan menurut gua kita ga perlu menjadi orang lain di Social Media. Jadilah diri sendiri dan nyamanlah jadi diri sendiri, dengan begitu ketika orang lain ngeliat tulisan lu di Social Media dia akan melihat diri lu bukan orang lain. Disini gua sebenarnya sedikit bingung dengan gaya bahasa, menurut gua terlalu formal jika menggunakan Saya dan Anda karena kedepan lu bakal lebih banyak membaca isi otak dan opini dibandingkan riset dan fakta. ”Aku, Kamu” terlalu cewek dan kaku, pada akhirnya pilihan jatuh kepada Gua(bukan Gue) dan Lu. Kenapa bukan Gue? Karena menurut gua itu terlalu slang dan bukan gua karena di dunia nyata gua make “gua” bukan “gue”. namun meski ada pemakaian kata “Gua” dan “Lu” blog ini tetap sopan kok.

Tujuan, tujuan gua bukan nyari kepopuleran. Gua Cuma pengen memperlihatkan hal-hal kecil dan sepele disekitar kita yang rabun dari penglihatan kita. pernah dengar ungkapan “Banyak orang pintar yang bersikap seperti orang bodoh disaat orang bodoh berperilaku sok pintar”. Berdasarkan ungkapan itu gua adalah termasuk orang bodoh yang sok pintar. Namun gua cuma mengingatkan, orang bijak belajar dari apa yang didengar bukan siapa yang berbicara.

Terakhir, pengetahuan itu membuat kita lebih baik, maju dan lebih dewasa. Namun kadang pengetahuan itu membebani diri kita sendiri. Semakin kita belajar semakin banyak pengetahuan kita, dan semakin banyak pengetahuan bisa dibilang dapat meningkatkan kemungkinan kehidupan yang lebih baik entah itu berupa jaringan kenalan, beasiswa, atau hal lainnya. Namun tanpa kita sadari semakin bertambahnya pengetahuan kita akan semakin terbebani dengan pengetahuan itu sendiri. Dan tidak jarang orang yang akhirnya tersiksa dengan pengetahuan itu sendiri. Dalam hidup ada beberapa fase, dan menurut gua pengetahuan dibagi menjadi 3 fase, yaitu;

1.       Fase tidak tau apa-apa, bisa dibilang orang yang dalam fase ini adalah orang yang paling nyaman hidupnya, mereka hidup hanya untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka. Sebenarnya meraka memiliki pengetahuan yang cukup untuk mereka sendiri namun jika dibandingkan dengan “Pengetahuan” itu sendiri, pengetahuan mereka bisa dibilang tidak ada.

2.       Fase mengengah, fase ini adalah fase yang mengerikan. Dimana pengetahuan kita sudah lebih baik namun itu menyiksa diri kita sendiri karena kenyataan bahwa dunia tidak sebersih yang lu kira dan lu tidak punya kemampuan untuk merubahnya. Gua dalam fase ini dan pilihan yang ada Cuma 2. Yaitu berusaha merubah kenyataan ini atau hanya diam dan berpura-pura tidak tahu, berusaha menjadi fase pertama. Namun berusaha merubah kenyataan pun tidak semudah yang dikira, pada akhirnya orang yang berusaha merubah kenyataannya itupun setelah bertahun-tahun hanya merubah sedikit dari kenyataan yang ada karena keterbatasannya. meski tidak merubah banyak itu merupakan sebuah prestasi “katanya”. Yaa itu masih lebih baik dibandingkan orang yang pura-pura tidak tahu.

3.       Fase paling tinggi, gua ga terlalu ngerti fase ini karena gua ga pernah ngerasain di fase ini. Gua anggap fase ini bukanlah orang yang serba tahu, atau bisa disebut orang berpengetahuan paling tinggi di dunia. Namun menurut gua fase ini adalah titik dimana pengetahuan itu memberikan ketenangan hidup. Ini hanyalah opini gua karena gua belom pernah ngerasain. Mungkin jika di beri contoh, adalah seorang muslim(maaf karena gua islam dan hanya ini yang menurut gua cocok menggambarkan fase ini) yang sudah belajar ke puluhan ulama(guru), mengerti busuknya dunia dan memilih berusaha merubah kenyataan. Namun ia sampai di suatu titik ketenangan dalam menjalani hidup. Ia hidup dengan keyakinannya akan Tuhan. Berbuat baik ke semua orang tanpa memandang siapa orang itu. Pengetahuan yang ia dapatkan membuat dia setingkat lebih baik dan menjalani hidup dengan senyum tulus. Ia tidak takut mati dengan kebaikan yang ia lakukan namun sangat menghargai hidupnya karena itu anugerah dari Tuhan. MUNGKIN itulah fase ini

Pertanyaannya: sekarang lu di fase mana dan fase apa yang sebenarnya lu inginkan dalam hidup?

Yukk Mikir!!!

1 komentar:

  1. Las Vegas, NV Casinos - Mapyro
    Find Casinos Nearby in Las Vegas, NV. 광명 출장샵 MapYRO provides realtime driving directions, road conditions and reviews 속초 출장마사지 of casinos in 순천 출장마사지 Las 경상북도 출장샵 Vegas, 김제 출장안마 NV.

    BalasHapus